. b:include data='blog' name='all-. head-content'/> coretan kecilku: September 2014 .
TERUS BERKARYA MESKI DALAM SEGALA KETERBATASAN

Jumat, 19 September 2014

Ban bocor

Hari itu aku berangkat bersama putri pertama ku, Paulina. Kami agak kesiangan, sepertinya Paulina bisa terlambat datang ke sekolahnya.
Terjadi peristiwa kecil yang membuatku semakin menyadari bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan kami, bahkan bukan lagi sangat dekat tapi Tuhan benar benar senantiasa menyertai setiap langkah kami

Ban sepeda motorku kempes, aku bawa ke tukang tambal ban untuk tambah angin. Setelah dipompa kami berniat melanjutkan perjalanan lagi. Tapi ternyata banku bocor dan terdengar suara angin kluar dari banku…ceeessss.
Waduuuhhh…sudah kesiangan, ehh malah pakai acara ban bocor segala,….
Paulina aku suruh naik bus saja dari pada dia terlambat, tapi dia gak mau karena jalan raya pasti macet dan bisa terlambat. Tapi kalau aku tambalkan banku di situ, itu artinya sama saja pasti terlambat.
Aku bingung, mesti bagaimana ini…nambal ban dulu paulina bisa terlambat, kalau gak nambal ban dulu apa iya mungkin sepeda motor ku bisa dinaiki.

Akhirnya kami naiki lagi sepeda motorku meskipun tadi sehabis dipompa terdengar bunyi ceeeesss, dengan perhitungan kalau nanti sampai jalan raya ternyata kempes lagi paulina bisa naik bus. Ternyata sampai jalan raya ban masih aman tidak ada tanda tanda mau kempes. Dan ternyata kami bisa sampai di sekolah paulina tanpa menambah angin lagi apalagi menambal ban, dan satu lagi yang seru, ternyata dari tadi kami Cuma pakai helm 1….hehe (maaf pak polisi, darurat)

Setelah mengantar Paulina, aku langsung menuju ke tempat kerjaku, kurang lebih 45 menit perjalanan. Aku berniat menambalkan dulu ban sepeda motorku.
Singkat cerita, puji Tuhan aku sampai di tempat kerja dengan selamat  tanpa menambah angin dan tanpa menambalkan ban.

Pulang kerja, keluar dari tempat kerja, aku lihat ban sepeda motorku kempes. Aku tambalkan, dan yang sedikit mengherankan adalah ban dalamnya bocor, dan ban luarnya juga sampai ada lubang.

---------------------------------

Di sini lah bukti kuat bahwa Tuhan benar benar menyertai ku. 
Secara teori manusia, mestinya ban ku pasti kempes dan kami tidak bisa melanjutkan perjalanan  tanpa memompa ulang atau tanpa menambal ban,  apalagi jarak rumah dan tempat kerja lumayan jauh. Tapi di sini Tuhan berbicara lain, kami bisa tiba di tempat tujuan kami masing masing dengan selamat, tanpa tambal ban dan yang lebih istimewa lagi…. tanpa terlambat.


Terimakasih Tuhan, terimakasih atas segala yang telah Engkau berikan pada kami, dan bantulah kami untuk selalu bisa merasakan kasih sayang Mu kepada kami, bantu kami untuk selalu bisa bersyukur atas semua karuniamu….. Amien. 

Selasa, 16 September 2014


ini foto putri ke 2 ku Tasya, saat malam tahun baruan 2011 di puncak gunung kelud.